Memilih Treatment Filler – Kehadiran filler wajah di industri kecantikan tanah air semakin ramai di gandrungi. Sebab prosedur ini membantu para wanita untuk tampil lebih percaya diri tanpa mengubah keseluruhan tampilan wajah seseorang.
Dokter kulit dr. Kardiana Dewi SpDVE, FINSDV mengungkap bahwa injeksi filler umumnya akan di masukkan ke lapisan dermis pada kulit. Pada lapisan tersebut juga bisa di lihat struktur kulit yang masih bagus dan yang sudah mengalami penuaan. “Lapisan dermis pada kulit ini bagian yang membuat kulit tampak lebih kenceng. Sehingga dari situ kelihatan mana kulit yang masih muda dan sudah mengalami penuaan,” kata dr. Kardiana Dewi dalam Media Gathering ‘Embracing Diverse Beauty with the Versatility of HA Fillers’ di Jakarta Selatan.
Meski begitu, filler wajah juga bisa di suntukkan di bagian kulit yang lebih dalam agar hasilnya lebih maksimal dan bisa menciptakan kesan wajah yang tegas. “Filler itu bisa di posisikan bukan hanya di kulit dermis tetapi juga bisa di lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga hasilnya lebih bagus,” ujarnya.
Namun, kita tidak boleh sembarangan melakukan prosedur filler pada wajah. Di perlukan beberapa langkah untuk memastikan keamanan filler yang hendak di lakukan.
Baca juga : Metode Tidur Skandinavia, Cara Sederhana Tidur Nyenyak
Perhatikan kandungan bahan filler
Dr. Kardiana Dewi menjelaskan ada banyak kandungan filler yang di sediakan setiap klinik kecantikan. Meski begitu, salah satu bahan utama filler yang terbaik yaitu Hyaluronic Acid atau asam hialuronat. Menurutnya, kandungan Hyaluronic Acid cenderung memiliki risiko efek samping dan iritasi yang jauh lebih minim di bandingkan jenis yang lainnya.
“Ada bahan yang namanya kolagen, PLLA, PCL, Kalsium Hidroksida Patin, ada banyak lagi. Tapi filler yang mengandung Hyaluronic Acid itu yang paling minimal risiko iritasi atau peradangan,” jelas dr. Kardiana Dewi.
Selain minim efek samping, HyaluronicAcid jadi bahan utama filler yang sama dengan komponen kulit manusia. Sehingga tubuh tidak bereaksi dengan parah karena adanya bahan asing yang masuk ke dalamnya. “Hyaluronic Acid itu jadi bahan utama yang paling banyak di gunakan untuk prosedur filler. Hal ini karena Hyaluronic Acid sama dengan komponen kulit manusia,” ujarnya.
Pilih dokter dan brand filler yang terpercaya
Tak cuma itu, dr. Kardiana Dewi menyebutkan filler wajah tidak bisa di lakukan oleh sembarang dokter. Dokter harus memiliki keahlian dan sertifikasi ahli. Merek bahan filler-nya pun harus di pastikan sudah terpercaya dan melalui berbagai penelitian yang panjang.
“Kalau pakai filler yang biak, maka brand filler itu pasti sudah melalui proses penelitian panjang dengan studi klinis yang seriius, maka nggak perlu takut,” tutur dr, Kardiana Dewi.
Dr. Kardiana Dewi mengimbau para pasien yang hendak memakai filler agar tidak mudah tergiur harga, apalagi sampai membeli bahan filler dan menginjeksikannya sendiri ke dalam bagian tubuh.
Hal ini dapat membahayakan penampilan sekaligus kesehatan tubuh. Oleh karenanya, sebaiknya pasien melakukan riset terlebih dahulu mengenai kualitas dokter serta merek fillernya agar hasilnya lebih maksimal.
“Kalau mau filler itu pastikan kalau filler tersebut di lakukan oleh dokter yang berkualitas dan qualified, serta brand fillernya juga yang bagus, supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” pungkasnya.