Peluang usaha gerobak bubur ayam menjadi opsi untuk bisnis. Selain tidak memerlukan banyak pengeluaran untuk membuka gerai, pasar untuk bubur ayam lumayan besar mengingat menu ini banyak di sukai masyarakat untuk sarapan.
Selain itu, bagi mereka yang menderita penyakit tertentu dan di larang makan makanan yang keras-keras, mengandung minyak dan lainnya biasanya juga di anjurkan untuk makan bubur ayam.
Lalu bagaimana prospek bisnisnya?
Mengutip dari buku Jadi Jutawan Dari Bisnis Gerobak yang di tulis oleh Putri Sawwal dan Agus Nur Cahyo, berikut adalah prospek bisnis dan perputaran keuntungan bisnis bubur ayam.
Prospek Bisnis
Sebagai makanan harian, segmen pasar bubur ayam sangat luas, karena mencakup segala umur. Namun sebelum memutuskan untuk membuka usaha bubur ayam, maka ada baiknya jika menyiapkan langkah-langkah berikut ini.
Pertama, anda harus mencari dan memiliki resep bubur ayam yang sedap. Ini adalah kunci pertama yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Rasa berkaitan dengan selera dan kesukaan pembeli.
Kedua, memilih tempat usaha yang strategis. Tentukan jenis tempat usaha anda, apakah mau berkeliling jalan atau menetap secara permanen di satu tempat. Tempat berjualan juga sebaiknya tidak mematikan selera makan pembeli, misalnya, di dekat selokan air atau tempat sampah umum.
Ketiga, miliki peralatan yang di perlukan untuk menjual bubur ayam. Jika anda berjualan dengan tempat yang menetap (di kios), gerobak tanpa roda mungkin cukup. Tetapi jika ingin berkeliling, tentu gerobak berdoa merupakan sebuah keharusan.
Baca juga: Ide Bisnis Modal Kecil yang Bisa Dijalankan Oleh Milenial
Keempat, anda harus belajar bagaimana memasak bubur ayam yang sesuai dengan selera kebanyakan orang. Jangan hanya menuruti lidah sendiri karena bisa jadi, menurut lidah anda itu baik, tetapi bagi kebanyakan orang belum tentu demikian.
Untuk mengetahui selera pasar, anda bisa mengadakan survei kecil dengan meminta pendapat teman atau keluarga mengenai rasa bubur ayam yang sesuai selera masyarakat umum. Kelemahan dalam bubur ayam dapat di perbaiki sebelum anda benar-benar menjual untuk konsumsi umum.
Kelima, selain menu utama sediakanlah menu tambahan dalam hidangannya, seperti kerupuk, sate jeroan, teh, dan sebagainya. Selain menambah menu makanan bagi konsumen, tentunya juga dapat menambah penghasilan anda. Sebab, semakin lengkap menunya, semakin banyak pula pembelinya.
Keenam, siapkanlah orang yang akan membantu anda jika pembelinya banyak. Hal ini harus anda antisipasi sendiri, terutama setelah dagangan laris di serbu pembeli. Dalam kondisi ini, anda akan keteteran dalam menangani pembeli jika hanya sendirian.
Tantangan Bisnis
Usaha bubur ayam mungkin adalah salah satu usaha yang paling lazim di temui di Tanah Air. Sehingga, merupakan sebuah kewajaran jika terdapat persaingan antara satu dengan yang lainnya.
Namun, itu bukan persoalan yang besar karena dengan semangat usaha dan daya kreativitas yang tinggi itu semua dapat teratasi. Selain itu, bisnis makanan terutama bubur identik dengan masalah kebersihan.
Masalah akan lebih besar jika anda harus berjualan berkeliling karena dengan demikian risiko bubur ayam menjadi tercemar dengan debu dan bibit penyakit di jalanan akan semakin besar.
Oleh sebab itu, usahakan bubur ayam yang anda jual miliki kesan bersih. Apalagi, jualan ini termasuk memiliki risiko yang besar jika bubur ayam yang di masak tidak habis di hari yang sama.
Meskipun bisa di panaskan untuk mencegah menjadi basi, cita rasanya tetap berbeda. Dan, jika di jual bisa jadi malah berubah menjadi boomerang yang akan mematikan citra sendiri.
Simulasi biaya produksi dan omzet
Jika di asumsikan modal investasi awal yang terdiri dari biaya gerobak, perlengkapan memasak hingga meja dan kursi Rp 3 juta, kemudian biaya operasional yang mencakup bahan-bahan produksi sebesar Rp 280.000 per hari, dan pendapatan dalam seharinya mencapai Rp 370.000, maka total keuntugnan dalam seharinya bisa mencapai Rp 90.000.
Dengan demikian, dalam waktu penjualan sebulan atau 26 hari, keuntungan yang di dapatkan bisa mencapai Rp 2,3 juta.