Rukita

Rukita, perusahaan proptech yang meningkatkan kualitas hunian sewa, membagikan sejumlah tips untuk mengembangkan bisnis kost-kostan. Bisnis kost-kostan di proyeksi masih akan tumbuh ke depannya. Apalagi, dengan jumlah generasi muda Indonesia yang saat ini tidak memiliki rumah.

Selain itu, peningkatkan angka backlog kepemilikan rumah hingga 135 persen dalam 25 tahun terakhir dengan penambahan keluarga baru per tahun yang tinggi.

Head of Business Development Rukita, Seto Adji Pamungkas menjelaskan investasi di bidang kos menguntungkan. Apalagi, dengan investasi kos bersifat jangka panjang dengan risiko yang terbilang rendah di banding yang lain. “Kemudian, return atau tingkat pengembaliannya sedang,” ujar Adji dalam workshop dan gathering bertajuk Tips Ekspansi Bisnis Ala Juragan Kost.

Karena itu, Rukita pun mendorong para pemilik properti untuk meningkatkan bisnis kos-kosannya. Rukita membagikan sejumlah tips untuk mengembangkan bisnis kos-kosan.

Baca juga: Aspek Preferensi Penjual dan UMKM Pilih Platform Live Streaming

Tips kembangkan bisnis kost-kostan

1. Optimalisasi idle aset

Adji menyarankan, agar pemilik kos atau properti mengoptimalisasi aset-aset yang tidak terpakai atau yang hanya sebagian terpakai. Dia mengatakan, banyak orang yang memiliki aset idle yang tiadk tahu harus di gunakan untuk apa dan seperti apa mulai mengoptimalkannya. Padahal, menurutnya ada beberapa alasan mengapa aset idle harus di kembangkan.

“Pertama, kalau di diamkan secara cashflow kan selalu keluar uang, karena bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terus setiap tahun,” ujar Adji.

“Lalu, ada pengalihan kepemilikan bila sudah 20 tahun. Kemudian, kerusakan properti dan kehilangan potensi penempatan sudah kehilangan potensi pendapatan,” imbuh dia.

2. Akuisisi lahan baru

Adji pun menyarankan agar pemilik kos mengakuisisi lahan baru untuk di jadikan kos. Tetapi akuisisi lahan ini harus di lakukan dengan perhitungan yang matang. Dia pun menerangkan, ada beberapa tahap yang harus di lakukan, pertama, mulai dengan melakukan analisa pasar, contohnya dengan memeriksa area sekitarnya apakah ada kost-kostan atau tidak, apa saja yang menjadi point of interest-nya, dan apakah ada permintaan atau tidak.

Selanjutnya analisa investasi highest and best use atau bila seseorang memiliki lahan, bisa di lihat apakah lahan tersebut lebih baik di jadikan sebagai apa. Lalu, langkah selanjutnya adalah melakukan strategi pembiayaan. Ada beberapa cara untuk pembiayaan ini, mulai dari dana sendiri hingga melakukan peminjaman.

3. Renovasi properti yang sudah ada

Adji juga menyarankan pemilik kost menaikkan harga jualnya dengan merenovasi properti yang sudah ada. Sebelum merenovasi sebaiknya melakukan analisa pasar, analisa investasi juga strategi pembiayaan. Beberapa strategi renovasi yang bisa di lakukan adalah meningkatkan fasilitas, menambah kamar, mengubah fungsi properti hingga pemanfaatan tempat bernilai ekonomi yang belum produktif.

Lebih lanjut, Adji mengatakan, Rukita memiliki pelayanan menyeluruh yang mampu membantu para pemilik properti untuk mendatangkan passive income yang maksimal. Menurut Adji, investasi kost bersama Rukita dapat meningkatkan capital gain dan recurring income hingga 20 persen. Sementara investasi model lain seperti, deposito atau obligasi maksimal hanya mencapai 7 persen.

Selain itu, model coliving menawarkan biaya operasional rendah karena membutuhkan lebih sedikit staf serta dapat memberikan margin yang kuat dan arus kas lebih stabil.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.hokkaidosushigood.com/

https://webgiswisatasubang.com/

nova88